Cara Mengenal dan Mencegah Gejala Preeklampsia Pada Saat Hamil

Preeklampsia adalah dimana terjadi gelaja komplikasi pada masa kehamilan berupa hipertensi atau biasa disebut tekanan darah tinggi, hal ini memiliki beberapa tanda berupa kerusakan ginjal disebabkan karena kadar protein yang sangat tinggi pada kandungan urine.

Gelaja Preeklampsia biasanya terjadi pada usia kehamilan antara 24-26 minggu, jika gejala Preeklampsia tidak diketahui secara dini maka akan menyebabkan eklamsia yaitu kondisi dimana dapat mengancam keselamatan pada si ibu tersebut.

Mencegah Gejala Preeklampsia Pada Saat Hamil

Menurut lembaga kesehatan internasional, mencatat bahwa angka kematian saat kehamilan yang disebabkan Preeklampsia berada di peringkat 3 tertinggi didunia, hampir 14% menyumbang prosentasi kematian tertinggi dalam masa kehamilan.

Gelaja Yang Terjadi Pada Preeklampsia


Terkadang Preeklampsia bisa terjadi tanpa mengalami gejala apapun, yang paling sering ialah adanya hipertensi yang secara perlahan meningkat. Salah satu cara untuk melakukan tindakan preventif yang tepat adalah dengan melakukan pengecekan secara rutin atau berkala tekanan darah anda.
Jika tekanan darah mencapai 140/90 mm Hg, segeralah untuk memeriksakannya ke dokter agar diberikan tindakan pencegahan yang tepat. Ada beberapa gelaja secara umum pada kondisi Preeklampsia seperti 
  • Sering sesak nafas, karena adanya cairan dalam paru – paru
  • Sakit kepala yang sangat
  • Air urine sangat sedikit
  • Sering muntah dan mual
  • Terasa nyeri pada bagian bawah rusuk sebelah kanan
  • Gangguan pada fungsi hati
  • Trombosit dalam darah yang mulai berkurang

Apa penyebab Preeklampsia?
Belum diketahui penyebab pasti dari Preeklampsia, namun beberapa ahli percaya salah satu penyebabnya adalah karena adanya gangguan di plasenta. Plasenta adalah bagian tubuh si ibu yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi, oksigen yang di butuhkan oleh si janin.

Ada beberapa wanita yang sangat beresiko mengalami Preeklampsia
  • Masa kehamilan pertama. masa kehamilan pertama adalah hal yang paling beresiko untuk mengalami Preeklampsia
  • Pernah mengalami Preeklampsia sebelumnya, misal di masa kehamilan pertamannya.
  • Sedang mengidap penyakit tertentu seperti diabetes, lupus, hipertensi, ginjal 
  • Terdapat janin lebih dari satu. Preeklampsia biasanya menyerang si ibu yang terdapat janin lebih dari satu dalam kandungannya.
  • Jeda kehamilan kedua yang terlalu lama lebih dari 10 tahun
  • Faktor usia. Wanita yang hamil pada usia 40 keatas akan lebih rentan mengalami Preeklampsia

Diagnosa dokter terhadap Preeklampsia
Jika anda yang sedang hamil sering memeriksakan diri ke dokter, maka nanti gejala Preeklampsia akan segera teratasi karena dokter selalu mengecek tekanan darah anda. Ada beberapa tes yang dilakukan dokter untuk anda jika dicurigai adanya Preeklampsia.
  • Ultrasonografi fetus. Dalam tes ini janin akan di cek berat dan volume air ketuban dalam janin, karena jika air ketuban sedikit maka suplai darah ke janin sedikit.
  • Analisa darah. Tes yang dilakukan dalam analisa darah adalah mengecek kinerja organ hati, ginjal dan trombosit darah yang ada pada anda.
Mencegah Gejala Preeklampsia Pada Saat Hamil


Obat dan pencegahan preventif pada Preeklampsia
Jika hasil dari diagnosa menyatakan beresiko menyidap Preeklampsia, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi parasetamol dengan dosis rendah, hal ini bertujuan untuk menurunkan resiko terkena Preeklampsia. Namun pada dasarnya untuk masa kehamilan tidak boleh sering mengonsumsi obat kimia kecuali resep dari dokter.

Obat yang bisa dikonsumsi ibu hamil saat mengalami Preeklampsia
Antipertensi. Sesuai namanya obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah anda, namun tetap harus sesuai saran dan resep dokter agar dosis yang diberikan tepat.
Kortikosteroid. Fungsi obat ini untuk meningkatkan kinerja liver dan meningkatkan trombosit dalam darah yang akan bisa membantu pekembangan paru-paru janin anda.
Antikonvulsan. Obat ini menjadi alternatif terakhir, jika Preeklampsia yang anda alami sudah parah, untuk mengurangi kejang-kejang.

Demikian pembahasan tentang Preeklampsia, semoga bisa bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi bahan pencegahan yang tepat agar tidak mengalami Preeklampsia.

Subscribe to receive free email updates: